Betapa Mengerikannya Redenominasi

Jakarta - Proses penyederhanaan nilai mata uang rupiah alias redenominasi telah Baca Lagi ...

Memaknai Hari Raya Galungan

Kata "Galungan" berasal dari bahasa Jawa Kuna yang artinya menang atau bertarung Baca Lagi ...

Selamat Jalan Sad Guruku

New Delhi - Tokoh spiritual dari India, Sri Sathya Sai Baba (86) yang dipuja-puja Baca Lagi ...

Malu Itu Berkecamuk didada Orang Bali

Entah apa yang berkecamuk dihati dan perasaan warga dua banjar di Ubud Baca Lagi ...

Mau Naikin BBM?. Maluuu Sama Hugo...

Jakarta - Masyarakat Indonesia patut kah iri dengan orang-orang Venezuela? Baca Lagi ...

Apa Salahnya Wartawan?

Jumat, 11 Maret 2011

Wartawan, profesi satu ini bisa dibilang menyenangkan ya iya karena merupakan pekerjaan seni, yaitu seni pengolah kata. Tetapi dibilang berbahaya ya juga ya. Seperti terjadi di Libya, dua wartawan ditahan oleh Khadafy karena peliputannya pada pertempuran di Zawiyah, kota di dekat Tripoli yang oleh pasukan keamanan Libya coba diputus dari media asing. Pasukan yang setia pada pemimpin Libya Moammar Khadafy merebut kembali kota itu pada Rabu. Keua wartawan itu adalah wartawan Brasil, Andrei Netto (34) dan wartawan harian Guardian Inggris, Gaith Abdul-Ahad.

Andrei memang sudah dibebaskan walau mendapat siksaan dari tentara Libya, namun Gaith Abdul-Ahad belum diketahui nasibnya. Tentu kita miris mendengar informasi ini, memang daerah konflik siapapun bisa jadi lawan ataupun kawan dan pertaruhannya adalah nyawa, akan tetapi wartawan adalah profesi yang independen jadi memberitakan kejadian asli tanpa dibubuhi oleh kebohongan ataupun rekayasa. Jadi jika didaerah konflik terjadi penangkapan wartawan tentu patut diduga bahwa dalam peperangan itu ada suatu kejahatan yang disembunyikan oleh pihak yang bertikai. Namun apapun alasannya yang jelas menyandra atau menyakiti wartawan adalah perbuatan yang pasti salah karena bertentangan dengan HAM dan kebenaran serta keadilan. Jadi lindungilah wartawan dan berikanlah wartawan menjalankan tugasnya secara proporsional, walau itu daerah konflik sekalipun.

Editorial / I Wayan Arjawa, ST.

Berita Terkait



Daftar Isi Editorial